B.Sistem Mata Pencaharian
mata
pencarian adalah setiap upaya yang di lakukan manusia ydengan cara memanfaatkan
sumber balam yang tersedia dengan bekerja sama dengan lingkungna alam untuk
memenuhi keperluan hidup. Mata pencarian berupa makanan yang ada di lingkungan
alam sekitar tanpa harus menanamnya dapat berupa upaya menangkap ikan, dan
berburu
bercocok
tanam di ladang adalah cara bercocok
tanam yang terutrama di lakukan di daerah hutan rimba tropis dan daerah daerah
aban tropis.. dalam pelaksanaan yang utama di tonjolkan adalah
1. Sebidang
tanah di hutan atau di padang alang alang di bersihkan di tebas dan di bakar
2. Bidang
tanah itu di olah dan dim Tanami paling
lama 3 tahun
3. Ketika
kesuburan tanah mulai berkurang, tanah tersebut di tinggalkan tidak di olah
selama sampai 10 tahun, sehingga telah menjadi hutan kembali dengan demikian
lahan ytersebut dapat membentuk unsure hara yang baru yang menjadikan sumber
kembali
4. Bidang
tanah yang telah di istirahatkan di olah kembali.
Apa
yang telah di jelaskan berlaku pada masyarakat kaili ketika penduduknya masih
berada di pegu nungan sebelah barat maupun pegunungan di sebelahn timur mengenai cara bercook tanam tersebut
sampai sekarang masih dapat di temukan di beberapa desa yang ada di
sulteng
C. System Kesenian
keseninian
menjadi sifat universal bagi pengalaman hidup umat manusia untuk mencari dan
mengagumi keindahan. Kesenian hamper seluruhnya berkembang di masyarakat kaili
namun ketika dim lakukan pelacakan mengenai kesenian itu ternyata sangatb sulit
di temukan bukti bukti peninggalan.
Hampir semua bukti bukti tentang peninggalan tidak ada. Kecuali seni suara dan
seni tari hingga saat ini masih dapat di temukan bukti buktinya. Seni suara
yang di kenal secara umum di lingkungan masyarakat kaili yaitu daden date (nyanyian panjang) dan gtari peaju n yang masih sering kita dapat dan
di peragakan ketika saat menjemput tamu tamu kehormatan seperti pejabat Negara
D. Bahasa
bahasa
yang di gunakan oleh m asyrakt kaili sebagai sarana berkomunikasin untuk
menyampaikan pendpat, pengetahuan dan pengalama kepada orang lain. Maupun
kepada generasi penerusnya gaitu bahasa kaili. Bahasa kaili dapat di katakan
bahasa pemersatu sebagai bahasa persatuan masyarakat suku kaili bahasa tersebut
berfungsi sevagai bahas pengantar dalam pergaulan hidup sehari hari. Wujud
bahas kaili tersebut seperti bhahasa bahasa daerah lainya yang ada di Indonesia
yakni hanya dapat di pahami bila di ketahui.
E. System Pengetahuan
pada
masyrakagt kaili sejak zaman dahulu mereka ntelah mengembngkan system
pengetahuan yang berhubungan dengtan alam sekitar, flora dan fauna zat zat, bahan mentah, benda benda
alam, ruang dan waktu,tubuh manusia, dan sifat sifat manusia.
Demikian
nhalnya masyarakat kaili mengetahui kebutuhan praktis baik di bidang pertanian maupun
perikanan, mereka mengenal beberapa bintang yang mempunyai arti tersendiri
sebagai pertanda untuk beraktifitas sehari hari mereka
F. System Organisasi
Kemasyarajkatan
system
organisasi kemasrakatan atau di sebut system di social di atur oleh adat
istiadat dan aturan aturan masing m
aisng etnis sesuai dengan kondisi dan
adat m aisng masing. System organisasi kemasrakatan kaili karena adanya
kebutuhan hidup berkelompokn dalam masyarakat kaili berkelompok sangat di
perlukan oleh suku kaili. Sebeb hanya dengan hidup bersama potensi yang ada
pada manusia dapat menunjukan kepribadian. System masyarakat kaili pada zaman
ahulu memiliki kekerabatan, gotong royong,kepemimpinan,perang, dll sebagainya.
Pada
masyrakat kaili organisasi kemasrakatan dapat di telusuri lewat beraneka ragam
bentuk kerja sama di bidang social yang mereka lakukan seperti antara lain :
system kekerabatan,pergaulan antar keluarga, dan fungsi masing masing anggota
keluarga dalamm pemenuhan kebutuhan keluarga, system gotong royong termasuk di
dalam aktifitas mata encarian hidup, aktifas di bidang keagaman dan system
kepemimpinanya. Masyaraakat kaili pada zaman dahulu umumnya sama yaitu dalam
hal system kekerabatan menganut system bilateral atau parental artinya
mastarakat kaili menarik garis keturunan dari dua belah pihak yakni dari pihak
ayah dan ibu.
G. System Religi
system
religi dan upacara keagamaan sama dengan membicarakan alam pikiran dan
kepercayaan. Alam pikiran dan kepercayaan masyarakat kaili pada zaman dahulu
pikiran mereka mempunyai pandanga atau cara berfikir yang cosmos artinya mereka
percaya bahwa segala kejadian yang tampak maupun yang tidak di alami oleh
manusia, hewan dan tumbuhan berhubungan erat satu dan lainya. Masyarakat kaili
memiliki kepercayaan bahwa di luarb diri manusia terdapat kekuatan lain
(kekuatan gaib) yang di kendalikan makro
cosmos. Upa cara pemujaan hingga kini masih dapat di jumpai pada kehidupan
masyarakat kaili antara lain, upacara syukuran, acara adat, upacara kematian.
Suku
kaili adalkah suku yang mendiami profinsi Sulawesi tengah. Suku kaili ini
memili banyak dan beragam budaya dan dalam budayab tersebutlah tercntum system
teknologi,mata pencarian, system kesenian, bahasa, organisasi dan religi.
Tentunya tujuh unsure inilah yang menjadi hubungan erat suku kaili.
Kita
sebagai masnyarakayt suku kaili berhak menjaga kelestarian budaya dari ketujuh
unsure tersebut karena budaya suku kaili adalah cerminan kepribadian masyarakay
Sulawesi tengah..
0 comments
Post a Comment