Wednesday, February 15, 2017

suku Kaili sulawesi tengah

B.Sistem Mata Pencaharian
mata pencarian adalah setiap upaya yang di lakukan manusia ydengan cara memanfaatkan sumber balam yang tersedia dengan bekerja sama dengan lingkungna alam untuk memenuhi keperluan hidup. Mata pencarian berupa makanan yang ada di lingkungan alam sekitar tanpa harus menanamnya dapat berupa upaya menangkap ikan, dan berburu
bercocok tanam di ladang  adalah cara bercocok tanam yang terutrama di lakukan di daerah hutan rimba tropis dan daerah daerah aban tropis.. dalam pelaksanaan yang utama di tonjolkan adalah
1.      Sebidang tanah di hutan atau di padang alang alang di bersihkan di tebas dan di bakar
2.      Bidang tanah itu di olah  dan dim Tanami paling lama 3 tahun
3.      Ketika kesuburan tanah mulai berkurang, tanah tersebut di tinggalkan tidak di olah selama sampai 10 tahun, sehingga telah menjadi hutan kembali dengan demikian lahan ytersebut dapat membentuk unsure hara yang baru yang menjadikan sumber kembali
4.      Bidang tanah yang telah di istirahatkan di olah kembali.
Apa yang telah di jelaskan berlaku pada masyarakat kaili ketika penduduknya masih berada di pegu nungan sebelah barat maupun pegunungan di sebelahn timur  mengenai cara bercook tanam  tersebut  sampai sekarang masih dapat di temukan di beberapa desa yang ada di sulteng
C. System Kesenian
keseninian menjadi sifat universal bagi pengalaman hidup umat manusia untuk mencari dan mengagumi keindahan. Kesenian hamper seluruhnya berkembang di masyarakat kaili namun ketika dim lakukan pelacakan mengenai kesenian itu ternyata sangatb sulit di temukan bukti  bukti peninggalan. Hampir semua bukti bukti tentang peninggalan tidak ada. Kecuali seni suara dan seni tari hingga saat ini masih dapat di temukan bukti buktinya. Seni suara yang di kenal secara umum di lingkungan masyarakat kaili yaitu daden date (nyanyian panjang) dan gtari peaju n yang masih sering kita dapat dan di peragakan ketika saat menjemput tamu tamu kehormatan seperti pejabat Negara
D. Bahasa
bahasa yang di gunakan oleh m asyrakt kaili sebagai sarana berkomunikasin untuk menyampaikan pendpat, pengetahuan dan pengalama kepada orang lain. Maupun kepada generasi penerusnya gaitu bahasa kaili. Bahasa kaili dapat di katakan bahasa pemersatu sebagai bahasa persatuan masyarakat suku kaili bahasa tersebut berfungsi sevagai bahas pengantar dalam pergaulan hidup sehari hari. Wujud bahas kaili tersebut seperti bhahasa bahasa daerah lainya yang ada di Indonesia yakni hanya dapat di pahami bila di ketahui.
E. System Pengetahuan
pada masyrakagt kaili sejak zaman dahulu mereka ntelah mengembngkan system pengetahuan yang berhubungan dengtan alam sekitar, flora dan  fauna zat zat, bahan mentah, benda benda alam, ruang dan waktu,tubuh manusia, dan sifat sifat manusia.
Demikian nhalnya masyarakat kaili mengetahui kebutuhan praktis baik di bidang pertanian maupun perikanan, mereka mengenal beberapa bintang yang mempunyai arti tersendiri sebagai pertanda untuk beraktifitas sehari hari mereka


F. System Organisasi Kemasyarajkatan
system organisasi kemasrakatan atau di sebut system di social di atur oleh adat istiadat dan aturan aturan  masing m aisng etnis  sesuai dengan kondisi dan adat m aisng masing. System organisasi kemasrakatan kaili karena adanya kebutuhan hidup berkelompokn dalam masyarakat kaili berkelompok sangat di perlukan oleh suku kaili. Sebeb hanya dengan hidup bersama potensi yang ada pada manusia dapat menunjukan kepribadian. System masyarakat kaili pada zaman ahulu memiliki kekerabatan, gotong royong,kepemimpinan,perang, dll sebagainya.
Pada masyrakat kaili organisasi kemasrakatan dapat di telusuri lewat beraneka ragam bentuk kerja sama di bidang social yang mereka lakukan seperti antara lain : system kekerabatan,pergaulan antar keluarga, dan fungsi masing masing anggota keluarga dalamm pemenuhan kebutuhan keluarga, system gotong royong termasuk di dalam aktifitas mata encarian hidup, aktifas di bidang keagaman dan system kepemimpinanya. Masyaraakat kaili pada zaman dahulu umumnya sama yaitu dalam hal system kekerabatan menganut system bilateral atau parental artinya mastarakat kaili menarik garis keturunan dari dua belah pihak yakni dari pihak ayah dan ibu.
G. System Religi
system religi dan upacara keagamaan sama dengan membicarakan alam pikiran dan kepercayaan. Alam pikiran dan kepercayaan masyarakat kaili pada zaman dahulu pikiran mereka mempunyai pandanga atau cara berfikir yang cosmos artinya mereka percaya bahwa segala kejadian yang tampak maupun yang tidak di alami oleh manusia, hewan dan tumbuhan berhubungan erat satu dan lainya. Masyarakat kaili memiliki kepercayaan bahwa di luarb diri manusia terdapat kekuatan lain (kekuatan gaib)  yang di kendalikan makro cosmos. Upa cara pemujaan hingga kini masih dapat di jumpai pada kehidupan masyarakat kaili antara lain, upacara syukuran, acara adat, upacara kematian.


Suku kaili adalkah suku yang mendiami profinsi Sulawesi tengah. Suku kaili ini memili banyak dan beragam budaya dan dalam budayab tersebutlah tercntum system teknologi,mata pencarian, system kesenian, bahasa, organisasi dan religi. Tentunya tujuh unsure inilah yang menjadi hubungan erat suku kaili.
Kita sebagai masnyarakayt suku kaili berhak menjaga kelestarian budaya dari ketujuh unsure tersebut karena budaya suku kaili adalah cerminan kepribadian masyarakay Sulawesi tengah..




0 comments

Post a Comment